STRATEGI PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar Belakang
Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer dan
diartikan sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan
suatu peperangan. Seorang yang berperang dalam mengatur strategi, untuk
memenangkan peperangan sebelum melakukan tindakan, ia akan menimbang bagaimana
kekuatan pasukan yang dimilikinya baik dilihat dari kuantitas maupun
kualitasnya. Setelah semuanya diketahui, baru kemudian ia akan menyusun
tindakannya yang harus dilakukan, baik tentang siasat peperangan yang harus dilakukan,
taktik dan teknik peperangan, maupun waktu yang tepat untuk melakukan serangan.
Dengan demikian dalam menyusun strategi perlu memperhitungkan berbagai faktor,
baik dari dalam maupun dari luar.
Guru sebagai pengembang media pembelajaran harus mengetahui
perbedaan pendekatan-pendekatan dalam belajar agar dapat memilih strategi
pembelajaran yang tepat. Strategi pembelajaran harus dipilih untuk memotivasi
para pembelajar, memfasilitasi proses belajar, membentuk manusia seutuhnya,
melayani perbedaan individu, mengangkat belajar bermakna, mendorong terjadinya
interaksi, dan memfasilitasi belajar kontekstual. Tapi saat sekarang realitanya
kita dapat melihat di dalam proses pembelajaran itu sendiri guru masih belum
bisa mengondisikan pembelajarannya sesuai yang diharapkan oleh siswa maupun
kurikulum yang dituntut. Tidak hanya itu, kadangkala guru belum bisa memahami
seperti apa pembelajaran siswa itu sendiri.
Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Strategi yang
diterapkan dalam kegiatan pembelajaran disebut Strategi Pembelajaran. Pembelajaran adalah
upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan
strategi pembelajaran adalah terwujudnya efesiensi dan efektivitas kegiatan
belajar yang dilakukan peserta didik. Pihak-pihak yang terlibat dalam
pembelajaran adalah pendidik (perorangan dan atau kelompok) serta peserta didik
(perorangan, kelompok, dan atau komunitas) yang berinteraksi edukatif antara
satu dengan yang lainnya.
1.
Rumusan Masalah
2.
Apakah pengertian dari strategi pembelajaran itu?
3.
Apa sajakah macam – macam dari strategi pembelajaran?
4.
Bagaimana dengan pemilihan strategi pembelajaran itu?
1.
Tujuan Penulisan
Tujuan dasar dari penulisan makalah ini secara umum adalah
untuk menambah wawasan bagi mahasiswa, sedangkan secara khusus:
1.
Untuk mengetahui pengertian strategi pembelajaran
2.
Untuk mengetahui macam – macam strategi pembelajaran
3.
Untuk mengetahui dan mengerti pemilihan strategi pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Strategi
Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai a plan method, or series of activities designed to achieves a
particular educational goal (J.R. David, 1976). Jadi, dengan
demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Ada dua hal yang perlu kita cermati dari pengertian di atas. Pertama, strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berati
penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja
belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi
disusun untuk mencapai tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan
penyusunan strategi adalah pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan
langkah-langkah pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar
semuanya diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum
menentukan strategi, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur
keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam implementasi suatu strategi
(Wina Sanjaya,2006:126).
Strategi pembelajaran merupakan rencana dan cara-cara
melaksanakan kegiatan pembelajaran agar prinsip dasar pembelajaran dapat
terlaksana dan tujuan pembelajaran bisa dicapai secara efektif (Mukhamad
Murdiono,2012:28). Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan
guru dalam proses pembelajaran(Hamzah B.Uno, 2006:45).
Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang berbeda untuk
mencapai hasil pmbelajaran yang berbeda di bawah kondisi yang berbeda
(Reigeluth, 1983, Degeng, 1989)(dalam Made Wena,2008:5). Kozma (dalam sanjaya
2007) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan
sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas
atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran
tertentu (Hamruni, 2009:3).
Kemp (1995) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien (Wina Sanjaya, 2006:126).
Strategi pembelajaran merupakan cara pengorganisasian isi
pelajaran, penyampaian pelajaran dan pengelolaan kegiatan belajar dengan
menggunakan berbagai sumber belajar yang dapat dilakukan guru untuk mendukung
terciptanya efektivitas dan efisiensi proses pembelajaran (Darmansyah,2010:17).
Cropper(1998) mengataan bahwa strategi pembelajaran merupakan
pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai (Hamruni, 2009;3).
Moedjiono(1993) mengatakan bahwa strategi pembelajaran adalah
kegiatan guru untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi antara
aspek-aspek dari komponen pembentuk sistem pembelajaran, dimana untuk itu guru
menggunakan siasat tertentu (Abdul Majid,2013:8).
Subana dan Sunarti (Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:5)
memberikan pengertian strategi pembelajaran sebagai berikut:
1.
Pola umum atau karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan
pengajar dan peserta didik dalam perwujudan KBM
2.
Rencana menyeluruh mengenai perbuatan pembelajaran yang serasi
bagi pencapaian tujuan pengajaran
3.
Rancangan atau pola yang digunakan untuk menentukan proses
pembelajaran, merancang materi pelajaran, dan memandu pengajaran di kelas
4.
Pola umum kegiatan peserta didik yang menggambarkan proses
penentuan atau penciptaan situasi tertentu dalam perwujudan kegiatan
pembelajaran sehingga terjadi perubahan tingkah laku.
Depdiknas(2003) merumuskan strategi pembelajaran sebagai cara
pandang dan pola pikir guru dalam mengajar agar pembelajaran menjadi efektif.
Artinya , rumusan yang dibuat Depdiknas lebih spesifik dengan tujuan yang
jelas, yaitu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Rumusan Depdiknas tersebut
diperkuat dengan pernyataan selanjutnya bahwa dalam mengembangkan strategi
pembelajaran, guru perlu mempertimbangkan beberapa hal yang memungkinkan
terciptanya pembelajaran efektif dan berhasil baik(Darmansyah, 2010:18-19).
Menurut Wiranataputra(2001) strategi pembelajaran merupakan
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu dan
berfungsi sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran dan para pengajar dalam
merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran. Nunan menafsirkan
strategi pembelajaran sebagai proses mental yang digunakan pembelajar untuk
mempelajari dan menggunakan bahasa sasaran (Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:6
& 7).
Pendapat Dick dan Carey(1985) juga menyebutkan bahwa strategi
pembelajaran itu adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. (Wina
Sanjaya,2006:126).
Gerlach dan Ely menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pemblajaran dalam
lingkungan pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa
strategi pembelajaran dimaksud meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan
pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik
(Hamruni,2009:3).
Wina Sanjaya(2006) menyatakan bahwa strategi pembelajaran
merupakan rencana tindakan (rangkain kegiatan) termasuk penggunaan metode dan
pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran (Abdul
Majid,2013:8).
Dick dan Carey(1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran
terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran dan prosedur ataupun tahapan
kegiatan belajar yang digunakan guru dalam rangka membantu peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Menurut mreka strategi pembelajaran
bukan hanya terbatas pada prosedur atau tahapan kegiatan belajar saja,
melainkan termasuk juga pengaturan materi atau pakt program pembelajaran yang akan
disampaikan kepada peserta didik (Hamruni,2009:3).
Abizar(1995) menyatakan bahwa strategi pembelajaran diartikan
sebagai pandangan yang bersifat umum serta arah umum dari tindakan untuk
menentukan metode yang akan dipakai dengan tujuan utama agar pemerolehan
pengetahuan oleh siswa lebih optimal (Darmansyah,2010:18).
Mujiono(1992) mengartikan strategi pembelajaran sebagai berikut:
kegiatan pengajar untuk memikirkan dan mengupayakan terjadinya konsistensi
antara aspek-aspek dan komponen pembentuk system instruksional, dimana untuk
itu pengajar menggunakan siasat tertentu. Karena system instruksional merupakan
suatu kegiatan, maka pemikiran dan pengupayaan pengkonsistensian aspek-aspek
komponennya tidak hanya sebelum dilaksanakan, tetapi juga pada saat dilaksanakan.
Hal ini didasarkan pada pemiiran bahwa suatu rancangan tidak selalu tepat pada
saat dilakukan. Dengan demikian, strategi pembelajaran memiliki dua dimensi
sekaligus. Pertama, strategi pembelajaran pada dimensi perancangan. Kedua,
strategi pembelajaran pad dimensi pelaksanaan. Pengertian strategi pembelajaran
yang agak berbeda dengan Mujiono dikemukakan oleh Zaini dan Bahri(2003)
menyatakan bahwa strategi pembelajaran mempunyai pengertian suatu garis-garis
besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah
ditentukan. Dihubungkan dengan pembelajaran, strategi bisa diartikan sebagai
pola-pola umum kegiatan pengajar dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah digariskan. Ada empat strategi
dasar dalam pembelajaran yaitu mengidentifikasi apa yang diharapkan, memilih
dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran, menetapkan
norma-norma dan batas minimal keberhasilan.
(Iskandarwassid, Dadang Sunendar,2008:8).
1.
Macam – macam Strategi
Pembelajaran
·
Macam – macam Strategi
Pembelajaran dalam Buku Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan
(Wina
Sanjaya,2006:128-129)
Rowntree(1974) membagi strategi pembelajaran dalam beberapa
kelompok, yaitu:
1.
Strategi Pembelajaran Penyampaian (Exposition)
Bahan pelajaran disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan
siswa dituntut untuk menguasai bahan tersebut. Roy Killen menyebutnya dengan
strategi pembelajaran langsung (direct
instruction).
Mengapa dikatakan langsung? Sebab dalam strategi ini, materi
pelajaran disajikan begitu saja kepada siswa, siswa dituntut untuk mengolahnya.
Kewajiban siswa adalah menguasainya secara penuh. Dengan demikian , dalam
strategi ekspositori guru berfungsi sebagai penyampaian.
1.
Strategi Pembelajaran Penemuan (Discovery)
Bahan pelajaran dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa melalui
berbagai aktivitas, sehingga tugas guru lebih banyak menjadi fasilitator dan
pembimbing bagi siswanya. Karena sifatnya yang demikian strategi ini sering
juga dinamakan strategi pembelajaran tidak langsung.
1.
Strategi Pembelajaran Individual (Individual)
Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa secara mandiri.
Kecepatan, kelambatan, dan keberhasilan pembelajaran siswa sangat ditentukan
oleh kemampuan individu siswa yang bersangkutan. Bahan pelajaran serta
bagaimana mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri.
1.
Strategi Pembelajaran Kelompok (Groups)
Stategi belajar kelompok dilakukan secara beregu. Sekelompok
siswa diajar oleh seorang atau beberapa orang guru. Bentuk belajar kelompok ini
bisa dalam pembelajaran kelompok besar atau pembelajaran klasikal, atau bisa
juga siswa dalam kelompok-kelompok kecil semacam buzz group. Strategi kelompok tidak memerhatikan
kecepatan belajar individual. Setiap individu dianggap sama. Oleh karena itu,
belajar dalam kelompok dapat terjadi siswa memiliki kemampuan tinggi akan
terhambat oleh siswa yang memiliki kemampuan kurang akan merasa tergusur oleh
siswa yang mempunyai kemampuan tinggi.
Dari cara penyajian dan pengolahannya, strategi pembelajaran
juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1.
Strategi Pembelajaran Deduktif
Strategi pembelajaran deduktif adalah strategi pembelajaran yang
dillakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebih dahulu untuk kemudian
dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilustrasi, atau bahan pelajaran yang dipelajari
dimulai dari hal-hal yang abstrak, kemudian secara perlahan-lahan, menuju hal
yang konkret. Strategi ini disebut juga strategi pembelajaran dari umum ke
khusus.
1.
Strategi Pembelajaran Induktif
Strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang
konkret atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada
materi yang kompleks dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi
pembelajaran dari khusus ke umum.
(Wina Sanjaya,2006:128-129)
·
Macam – macam Strategi
Pembelajaran dalam Buku Strategi Pembelajaran (Abdul Majid,2013:10-12)
Jenis-jenis/klasifikasi strategi pembelajaran yang dikemukakan
dalam artikel Saskatchewan Educational(1991) :
1.
Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
·
Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar
berpusat pada gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Pada strategi
ini termasuk di dalamnya metode-metode ceramah, pertanyaan didaktik, pengajaran
eksplisit, praktek dan latihan, serta demontrasi.
·
Strategi pembelajaran langsung efektif digunakan untuk
memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan langkah demi langkah.
2.
Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction)
·
Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan
siswa yang tinggi dalam melakukan observasi, penyelidikan, penggambaran
inferensi berdasarkan data, atau pembentukan hipotesis.
·
Dalam pembelajaran tidak langsung, peran guru beralih dari
penceramah menjadi fasilator, pendukung, dan sumber personal (resource person).
·
Guru merancang lingkungan belajar, memberikan kesempatan siswa
untuk terlibat, dan jika memungkinkan memberikan umpan balik kepada siswa
ketika mereka melakukan inkuiri.
·
Strategi pembelajaran tidak langsung mensyaratkan digunakannya
bahan-bahan cetak, non-cetak, dan sumber-sumber manusia.
3.
Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Instruction)
·
Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi
dan saling berbagi di antara peserta didik. Seaman dan Fellenz (1989)
mengemukakan bahwa diskusi dan saling berbagi akan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memberikan reaksi terhadap gagasan, pengalaman, pandangan, dan
pengetahuan guru atau kelompok, serta mencoba mencari alternatif dalam
berpikir.
·
Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang
pengelompokan dan metode-metode interaktif. Di dalamnya terdapat bentuk-bentuk
diskusi kelas, diskusi kelompok kecil atau pengerjaan tugas berkelompok, dan
kerja sama siswa secara berpasangan.
4.
Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman (Eksperiential Learning)
·
Strategi belajar melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuens
induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas.
·
Penekanan dalam strategi belajar melalui pengalaman adalah
proses belajar, dan bukan hasil belajar.
·
Guru dapat menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun
di luar kelas. Sebagai contoh, di dalam kelas dapat digunakan metode simulasi,
sedangkan di luar kelas dapat dikembangkan metode observasi untuk memperoleh
gambaran pendapat umum.
5.
Strategi Pembelajaran Mandiri
·
Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan
untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Fokusnya
adalah pada perencanaan belajar mandiri oleh peserta didik dengan bantuan guru.
Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari
kelompok kecil.
* (Abdul Majid,2013:11-12)
·
(Made Wena.2011:5-6)Variabel Strategi
Pembelajaran diklasifikasikan menjadi tiga yaitu:
1.
Strategi Pengorganisasian (Organizational
Strategy)
Strategi Pengorganisasian merupakan cara untuk menata isi suatu
bidang studi, dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemilihan isi /
materi penataan isi, pembuatan diagram, format dan sejenisnya.
1.
Strategi Penyampaian (Delivery
Strategy)
Strategi Penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran
pada siswa dan/ atau untuk menerima serta merespons masukan dari siswa.
1.
Strategi Pengelolaan (Management
Strategy)
Strategi Pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi antara
siswa dan variabel strategi pembelajaran lainnya (variabel strategi
pengorganisasian dan strategi penyampaian). Strategi pengelolaan pembelajaran
berhubungan dengan pemilihan tentang strategi pengorganisasian dan strategi
penyampaian yang digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Strategi
pengelolaan pembelajaran berhubungan dengan penjadwalan, pembuatan catatan
kemajuan belajar dan motivasi.
(Made Wena,2008;5-6)
1.
Pemilihan Strategi
Pembelajaran
·
Pemilihan Strategi
Pembelajaran dalam Buku Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan (Wina Sanjaya,2006;129-131)
Pembelajaran pada dasarnya adalah proses penambahan informasi
dan kemampuan baru. Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa yang harus
dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu juga kita semestinya berpikir strategi
apa yang harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai secara efektif dan
efisien. Ini sangat penting untuk dipahami, sebab apa yang harus dicapai akan
menentukan bagaimana cara penyampaiannya.
Oleh karena itu, sebelum menentukan strategi pembelajaran yang
dapat digunakan, ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan.
1.
Pertimbangan yang berhubungan dengan tujuan yang ingin dicapai.
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat diajukan adalah:
·
Apakah tujuan pembelajaran yang ingin dicapai berkenaan dengan
aspek kognitif, afektif, atau psikomotor?
·
Bagaimana kompleksitas tujuan pembelajaran yang ingin dicapai,
apakah tingkat tinggi atau rendah?
·
Apakah untuk mencapai tujuan itu memerlukan keterampilan
akademis?
1.
Pertimbangan yang berhubungan dengan bahan atau materi
pembelajaran:
·
Apakah materi pelajaran itu berupa fakta, konsep, hukum, atau
teori tertentu?
·
Apakah untuk mempelajari materi pembelajaran itu memerlukan
prasyarat tertentu atau tidak?
·
Apakah tersedia buku-buku sumber untuk mempelajari materi itu?
1.
Pertimbangan dari sudut siswa.
·
Apakah strategi pembelajaran sesuai dengan tingkat kematangan
siswa?
·
Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan minat, bakat, dan
kondisi siswa?
·
Apakah strategi pembelajaran itu sesuai dengan gaya belajar
siswa?
1.
Pertimbangan-pertimbangan lainnya.
·
Apakah untuk mencapai tujuan hanya cukup dengan satu strategi
saja?
·
Apakah strategi yang kita tetapkan dianggap satu-satunya
strategi yang dapat digunakan?
·
Apakah strategi itu memiliki nilai efektivitas dan efisiensi?
Pertanyaan- pertanyaan di atas, merupakan bahan pertimbangan
dalam menetapkan strategi yang ingin ditetapkan. Misalnya untuk mencapai tujuan
yang berhubungan dengan aspek kognitif, akan memiliki strategi yang berbeda
dengan upaya untuk mencapai tujuan afektif atau psikomotor. Demikian juga halnya,
untuk mempelajari bahan pelajaran yang bersifat fakta akan berbeda dengan
mempelajari bahan pembuktian suatu teori, dan lain sebagainya.
(Wina Sanjaya,2006; 129-131)
·
Pemilihan Strategi
Pembelajaran dalam Buku Strategi Pembelajaran (Abdul
Majid,2013;108-114)
Beberapa prinsip mesti dilakukan oleh pengajar dalam memilih
strategi pembelajaran secara tepat dan akurat, pertimbangan tersebut harus
berdasarkan pada penetapan. Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus
mengacu pada kriteria sebagai berikut :
1.
Kesesuaian antara strategi pembelajaran dengan tujuan atau
kompetensi.
2.
Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang
akan disampaikan
3.
Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan awal,
karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial,
karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian)
4.
Biaya
5.
Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu)
6.
Karakteristik strategi pembelajaran (kelemahan maupun
kelebihannya)
7.
Waktu
Untuk lebih jelasnya, berkaitan dengan karakteristik strategi
pembelajaran sebagai dasar pertimbangan dapat dilihat pada uraian berikut ini :
1.
Tujuan pembelajaran
Penetapan tujuan pembelajaran merupakan syarat mutlak bagi guru
dalam memilih metode yang akan digunakan dalam menyajikan materi pengajaran.
Tujuan pembelajaran merupakan sasaran yang hendak dicapai pada
akhir pengajaran, serta kemampuan yang harus dimiliki siswa. Sasaran tersebut
dapat terwujud dengan menggunakan metode-metode pembelajaran. Misalnya, seorang
guru Olahraga dan Kesehatan (OrKes) menetapkan tujuan pembelajaran agar siswa
agar dapat mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar.
Dalam hal ini, metode yang dapat membantu siswa-siswi mencapai
tujuan adalah metode ceramah; guru memberi instruksi, petunjuk, aba-aba, dan
dilaksanakan di lapangan. Kemudian metode demonstrasi; siswa-siswi
mendemonstrasikan cara menendang bola dengan baik dan benar.
1.
Aktivitas dan pengetahuan awal siswa
Belajar merupakan aktivitas untuk memperoleh pengalaman tertentu
sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu strategi pembelajaran
harus dapat mendorong aktivitas siswa. Aktivitas tidak hanya dimaksudkan pada
aktivitas fisik saja, tetapi meliputi aktivitas yang bersifat psikis atau
aktivitas mental juga.
1.
Integritas bidang studi/pokok bahasan
Mengajar merupakan usaha untuk mengembangkan seluruh pribadi
siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kemampuan kognitif saja, tetapi
meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotor. Oleh karena itu,
strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh aspek kepribadian
secara terintegritas. Oleh karena itu, metode yang digunakan lebih berorientasi
pada masing-masing ranah (kognitif, afektif, dan psikomotorik) yang terdapat
dalam pokok bahasan.
1.
Alokasi waktu dan sarana penunjang
Waktu yang tersedia dalam pemberian materi pelajaran adalah satu
jam pelajaran (45 menit). Jadi metode yang akan digunakan harus dirancang
sebelumnya, termasuk didalamnya perangkat penunjang pembelajaran. Perangkat pembelajaran
tersebut dapat digunakan oleh guru secara berulang-ulang, seperti transparan,
chart, video pembelajaran, film, dsb.
1.
Jumlah siswa
Metode yang kita gunakan didalam kelas idealnya perlu
mempertimbangkan jumlah siswa yang hadir dan rasio guru dan siswa, agar proses
belajar mengajar efektif. Ukuran kelas juga menentukan keberhasilan, terutama
pengelolaan kelas dan penyampaian materi.
Para ahli pendidikan berpendapat bahwa mutu pengajaran akan
tercapai apabila mengurangi besarnya kelas. Sebaliknya pengelola pendidikan
mengatakan bahwa kelas yang kecil-kecil cenderung memerlukan biaya pendidikan
dan latihan yang tinggi. Kedua pendapat ini bertentangan; manakala kita
dihadapkan pada mutu, maka kita membutuhkan biaya yang sangat besar.
Namun apabila pendidikan mempertimbangkan biaya, mutu pendidikan
sering terabaikan, apalagi saat ini kondisi masyarakat Indonesia mengalami
krisis ekonomi yang berkepanjangan.
1.
Pengalaman dan kewibawaan pengajar
Guru yang baik adalah guru yang berpengalaman, pribahasa
mengatakan bahwa “pengalaman adalah guru yang baik”. Hal ini telah diakui di
lembaga pendidikan. Selain berpengalaman, guru juga harus berwibawa. Kewibawaan
merupakan syarat mutlak yang bersifat abstrak bagi guru, karena guru harus
berhadapan dan mengelola siswa yang berbeda latar belakang akademik dan sosial.
Guru harus merupakan sosok tokoh yang disegani, bukan ditakuti oleh anak
didiknya.
Dalam pengelolaan pembelajaran, terdapat beberapa prinsip yang
harus diketahui,yaitu:
1.
Interaktif
Proses pembelajaran merupakan proses interaksi, baik antara guru
dan siswa, siswa dengan siswa , atau antara siswa dengan lingkungannya.
1.
Inspiratif
Proses pembelajaran merupakan proses yang interaktif, yang
memungkinkan siswa untuk mencoba dan melakukan sesuatu. Biarkan siswa berbuat
dan berpikir sesuai dengan inspirasinya sendiri, sebab pada dasarnya
pengetahuan bersifat subjektif yang bisa dimaknai oleh setiap subjek belajar.
1.
Menyenangkan
Proses pembelajaran yang menyenangkan dapat dilakukan dengan
menata ruangan yang apik dan menarik, serta pengelolaan pembelajaran yang hidup
dan bervariasi.
1.
Menantang
Merupakan proses yang menantang siswa untuk mengembangkan
kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara maksimal.
1.
Motivasi
Motivasi merupakan aspek yang sangat penting untuk membelajarkan
siswa. Motivasi dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinkan siswa untuk
bertindak dan melakukan sesuatu. Seorang guru harus dapat menunjukan pentingnya
pengalaman dan materi belajar bagi kehidupan siswa. * (Abdul Majid,2013;108-114
)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa strategi
pembelajaran adalah pendekatan menyeluruh dalam suatu sistem pembelajaran yang
berupa pedoman umum dan kerangka kegiatan untuk mencapai tujuan umum
pembelajaran, yang dijabarkan dari pandangan falsafah atau teori belajar
tertentu.
Rowntree (1974) membagi strategi pembelajaran dalam beberapa
kelompok, yaitu, Strategi pembelajaran penyampaian (exposition), Strategi pembelajaran penemuan (discovery), 3. Strategi pembelajaran Individual (individual), dan Strategi pembelajaran kelompok (groups). Dari cara penyajian dan pengolahannya, strategi pembelajaran
juga dapat dibedakan menjadi dua yaitu, Strategi Pembelajaran Deduktif dan
Strategi Pembelajaran Induktif.
Dalam pemilihan strategi pembelajaran, guru harus mengacu pada
kriteria sebagai berikut: Kesesuaian antara strategi pembelajaran dengan tujuan
atau kompetensi, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan jenis pengetahuan yang
akan disampaikan, Kesesuaian strategi pembelajaran dengan sasaran (kemampuan
awal, karakteristik yang berhubungan dengan latar belakang dan status sosial,
karakteristik yang berkaitan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian),
Kemampuan strategi pembelajaran (kelompok atau individu), Karakteristik
strategi pembelajaran (kelemahan maupun kelebihannya) , Biaya, dan Waktu.
SARAN
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah pengetahuan
baru tentang strategi pembelajaran, khususnya tentang bagaimana cara
mengembangkan suatu strategi pembelajaran. Diharapkan calon pendidik dapat
lebih mengerti tentang strategi pembelajaran apa yang cocok dan efektif untuk
diterapkan. Diharapkan calon pendidik dapat menjadikan sebagai suatu acuan
dalam menerapkan suatu strategi pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. (2013). Strategi
Pembelajaran. Bandung; PT Remaja Rosdakarya.
Darmansyah. (2010). Strategi
Pembelajaran Menyenangkan dengan Humor.Jakarta; PT Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar